Home » , , » Sejarah Curva Sud Milan

Sejarah Curva Sud Milan

Written By Milanisti Indonesia Sezione Bima on Jumat, 28 November 2014 | 00.21

Sejarah Curva Sud Milan


Fossa dei Leoni (FDL) adalah sebuah asosiasi sepak bola Italia pendukung ultras AC Milan didirikan pada tahun 1968. Ini adalah kelompok ultras pertama yang di bentuk di Italia. Asosiasi ini lahir awalnya sebagai sebuah kelompok ketika sekelompok pendukung muda mulai bertemu pada jalan 18 sektor populer San Siro stadion, di Milan , mengenakan seragam AC Milan dan mengambil ke stadion bendera dan confetti . Nama itu dipilih karena nama panggilan dari stadion lama AC Milan.

Pada 1972 mereka pindah dari jalan 18 ke sektor tengah stadion. Pada tahun yang sama adalah menciptakan himne, diinspirasikan ke "film Italia armata Brancaleone L' ". Pada periode bahwa banyak Italia ultras kelompok akan mengidentifikasi dirinya dalam ide-ide politik yang berbeda dan Fossa diidentifikasi sendiri ke sayap kiri , mengambil selalu di stadion spanduk besar dengan gambar Che Guevara . Due to some order problems with Italian police , from 1975 to 1977 it changed its name in "Inferno Rossonero" ( Red-Black Hell ). Karena beberapa masalah dengan polisi Italia , dari 1975 ke 1977 itu berganti nama dalam "Inferno Rossonero" (Red-Black Hell).
" Donato, the ras of the Fossa ". Sejarah Terkini Asosiasi ini, setelah 38 tahun kegiatan, secara resmi dibubarkan pada tanggal Tanggal 17 November 2005 oleh anggotanya karena berbagai polemik sekitar dua spanduk merampok setelah pertandingan Milan - Juventus dari 29 Oktober 2005. Selama konflik internal antara pendukung Milan's Fossa dei Leoni dituduh untuk berkolaborasi dengan DIGOS [1] (tidak dapat diterima untuk cita-cita ultras) untuk memperoleh restitusi dari spanduk dan beberapa anggota itu terancam dan menyerang. Pada akhir konflik bahwa para pemimpin kelompok memutuskan untuk menutup pengalaman melarutkan [2] . Alasan lain konflik ini adalah untuk mencari dalam hubungan
kelompok dengan dua sejarah kelompok ultras lainnya AC Milan, Brigate Rossonere dan Commandos Tigre , karena perbedaan politik dan perjuangan untuk kepemimpinan antara Teman-pendukung Milan [3] [4] Setelah berbagai hipotesis untuk menciptakan kelompok, satu bulan kemudian (31 Desember 2005), itu didirikan kelompok "Guerrieri kurva Ultras Sud Milano" disusun oleh banyak mantan anggota Fossa dei Leoni. Himne dari Fossa, berdasarkan ke tema musik film
Italia " L'armata Brancaleone "(1966), :
" Leoni armati stiam marciando siam la Fossa dei Leon...dei leon.. leon.. leon... leon... leon... siam la Fossa dei Leon! Sangue! Violenza! Fossa dei Leoni! " "Leoni siam armati marciando stiam la Fossa dei dei Leon ... leon .. leon .. leon ... leon ... leon ... siam la Fossa dei Leon! Sangue Violenza! Fossa dei Leoni!"

Awal sejarah Persaingan dan persahabatan Persaingan dan persahabatan dari Fossa dei Leoni dengan kelompok lain adalah sama dari seluruh sektor pendukung AC Milan. Pokok dan persaingan tertua adalah terhadap para pendukung Inter , klub sepak bola lainnya di kota Milan . persaingan utama lainnya adalah terhadap para pendukung Roma (kota kembar sejak awal 1980-an), SSC Napoli (kembar sejak awal 1980-an), Juventus, Lazio, Genoa, Verona, Atalanta, Fiorentina, Sampdoria dan Cagliari. hubungan Persahabatan dari kelompok tersebut dengan kelompok pendukung sedikit. hanya dengan ultras dari Brescia.

Grup Ultras A.C. Milan Di sepakbola Italia, Ultras dikenal sebagai Tuhan didalam stadion, merekalah yang berkuasa. Biasa
bertempat di tribun di belakang garis gawang, dimana di tribun tersebut memiliki kekhususan, yaitu polisi tidak diperkenankan berada di tribun ini atau muncul masalah. Seperti kita lihat pada partai derby, Roma - Lazio, dimana ultras dapat membatalkan pertandingan dengan isu ada anak kecil yang ditembak polisi. Di Italia ultras ini, mereka memiliki tradisi, yaitu pertempuran antar grup ultras, artinya sah-sah aja kalo salah satu grup ultras berkelahi dengan grup
ultras lainnya, dan sebagai bukti kemenangan, maka bendera dari grup ultras yang kalah akan diambil oleh sang pemenang. Kode etik dari ultras lainnya ialah, seburuk apapun para tifosi ini mengalami kekejaman dari tifosi lainnya, maka tidak diperkenankan untuk lapor polisi. Hal inilah yang membuat salah satu grup ultras Milan yaitu Fossa Dei Leoni (FDL) dinyatakan bubar, karena menjelang pertandingan Milan melawan Juventus beberapa musim yang lalu, seorang tifosi garis keras Milan melambaikan bendera Viking Juve. Dalam tradisi ultras Italia, apabila ada grup tifosi lain yang memiliki flags dari musuhnya, maka berarti bahwa grup tifosi tersebut berhasil menaklukan atau mempermalukan musuhnya tersebut, tetapi ada syaratnya, bendera tersebut bukan diperoleh dari dicuri, atau diambil tanpa sepengetahuan grup ultras lawan tersebut melainkan harus dari open fight. Masalah timbul, karena tifosi FDL ini memperoleh bendera Viking JUVE bukan dari open fight, melainkan dari menemukan di jalan. Viking JUVE tidak terima dengan hal tersebut, sehingga mereka mencegat tifosi Milan di Eindhoven setelah partai liga Champions PSV - Milan, mereka mencegat dengan menggunakan senjata tajam dan berhasil merebut bendera FdL. Timbul masalah, karena hal tersebut, FdL lapor polisi, padahal dalam kode etik italian ultras, polisi adalah hal yang di haramkan alias A.C.A.B (All Cops Are Bastar*s). FdL semakin mendapat tekanan dari grup tifosi Milan yang lainnya, seperti Brigate Rossonere, sehingga grup tifosi tertua ini (1968) menyatakan mundur dan membentuk grup baru yaitu Guerrieri Ultras. Banyak yang bilang, bubarnya FdL juga disebabkan konflik internal, selama ini FdL lah yang berada di belakang aksi koreografi tifosi Milan, BRN ingin mengambil peran itu. Kekerasan juga menjadi hal yang buruk dalam sejarah ultras di Italia, tetapi diluar itu, mereka juga memiliki kode etik tersendiri dalam kehidupannya.
Biasanya grup ultras akan bertempat di suatu tribun di stadion di Italia, dan dipimpin oleh seseorang yang disebut Capo Tifoso. Masalah timbul apabila ada seseorang (diluar grup ultras) yang telah memiliki tiket resmi, dan sudah antri untuk masuk ke tribun yang kebetulan ditempati ultras dan mendapat tempat yang nyaman, tetapi ketika grup ultras masuk,
maka orang tersebut akan diusir dari tempat duduknya, memang tidak fair. kekuatan tersendiri di tribun tersebut, apabila ia memerintahkan untuk melempar benda-benda kelapangan, maka akan dilemparkan benda tersebut ke lapangan, tetapi apabila ia melarang, maka tidak ada satupun tifosi yang berani melawannya.
Diluar kekerasan yang mereka lakukan, tetapi mereka cukup kreatif dengan koreografinya. Dalam musim lalu, Milan memiliki 2 grup tifosi terbesar yaitu Fossa Dei Leoni dan Brigate Rossonere.
Diluar itu masih ada grup-grup kecil lainnya seperti Alternativa, PanthersMilan, Torcida dan lain-lain. Mereka bertempat di Curva Sud stadion Giuseppe Meazza, sektor 17, dan dipimpin seorang CapoTifoso bernama Giancarlo Carpelli, berusia 60an dan dikenal dengan nama il Barone. Haram bagi Setiap Milanisti untuk duduk di Curva Nord (utara), walaupun mereka tdk mendapatkan tiket lagi untuk tribun selatan, barat & timur stadion.
4 November 2009, untuk pertama kalinya Alternativa Rossoneri bersama Torcida tidak bergabung di curva sud, Melainkan duduk di curva nord pada partai matchday ke 4 Milan-Madrid musim ini.. mereka menentang dan memprotes kebijakan Capelli selaku capotifoso Brigate Rossoneri yg menghina il capitano Paolo Maldini di partai perpisahan vs Roma,
24 Mei'09 silam.. Tahun 2005, Fossa Dei Leoni dibubarkan dan dibentuk grup tifosi baru yaitu Guerrieri Ultras. Mereka memiliki beberapa koreografi yang menawan, Berikut kelompok-kelompok besar Ultras Milan/Curva Sud:
Brigate Rossoneri (BRN) Merupakan penggabungan dari dua kelompok kecil Curva Sud (selatan, di belakang gawang) CAVA DEL DEMONIO dan ULTRAS..Penampilan pertama mereka adalah pada pertandingan Bologna - Milan, 10 Oktober
1975. Guerrieri Ultras Merupakan kelompok baru ultras Milan yang di bentuk dari para Ex-FDL (Fossa de Leoni) yang bubar pada tahun 2005, tujuannya untuk menutup 'bolong' di Curva Sud sejak ditinggal FDL, mereka punya kebijakan non Politik (seperti pendahulunya FDL) dengan kebijakan "neither red nor black, only red and black" Alternativa Rossonerra Dibentuk pada tahun 1994, sama seperti kelompok lainnya berposisi di Curva Sud. Mereka mempunyai beberapa jaringan organisasi diluar kota Milan. Commandos Tigre Dibentuk tahun 1967, merupakn kelompok pendukung yang tadinya berada di Curva Nord (utara) sampai tahun 1985 kemudian pindah ke Curva Sud untuk bersama2 dengan ultras lain memperkuat barisan.
Kelompok ini bersifat universal dan non-rasis. Fossa De Leoni (FDL) Dibentuk tahun 1968,merupakan kelompok yang
paling kreatif dalam membentuk kreo2 di Curva Sud, pada awalnya kelompok ini terdiri dari orang2orang dekat misal : teman sekolah, kelompok pekerja, dll.
Kelompok ini bubar pada tahun 2005. Kamis, 06 Januari 2011 Diposkan oleh La Fossa dei Leoni di 07:03


Share this article :

Posting Komentar

#ForzaMilan

 
Support : Mbojo Network | Timnas Indonesia | tofifoto
Copyright © 2011. Milanisti Indonesia Sezione Bima - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger