Home » , » Mengenal Luca Lucci Capo Curva Sud Milano

Mengenal Luca Lucci Capo Curva Sud Milano

Written By Milanisti Indonesia Sezione Bima on Kamis, 28 Oktober 2021 | 06.17

 

Mengenal lebih dekat dengan sosok Luca Lucci, Capo (Pemimpin) Curva Sud Milano.


Kriminalisme, Kekerasan, fanatisme, tapi penuh dengan Loyalitas dan Kreativitas. Kira-kira itulah hal-hal yang menggambarkan tentang Ultras atau Supporter garis keras di Italia.
Dan di AC Milan, ada Curva Sud Milano. kelompok Ultras yang Kreatif, Loyal, Ditakuti, dan sangat terkenal di Italia sampai Dunia. Tapi sekarang, kita akan membahas tentang Pemimpinnya, yakni Lucca Lucci.

Sebagian besar Milanisti pasti mengenal akan Pemimpin Legendaris Curva Sud Milano, yakni Giancarlo Capelli atau yang lebih dikenal dengan Il Barone. namun, sang Legenda kini sudah berusia 70 tahun. dan sejak tahun 2013, sosok Luca Lucci telah mengambil peran sebagai Capo Curva Sud Milano untuk memimpin para supporter garis keras ini dalam mendukung AC Milan.
Sosok Luca Lucci?

Luca Lucci jelas merupakan seorang penggemar berat AC Milan, bahkan sejak kecil dia sudah terbiasa untuk membawa bendera Rossoneri ke tribun selatan Sansiro.
Dan sosok dari pria 36 tahun ini tidaklah jauh berbeda dari seorang Il Barone.
Pertempuran, kekerasan, kriminal, dan kelompok bisnis hitam yang terorganisir adalah gambaran dari sosok Luca Lucci menurut Media Italia.
Media Il Giornale menggambarkan Luca Lucci sebagai pemimpin curva Milan yang kejam. Corriere Della Sera menuliskan Luca Lucci benar-benar sebagai Kriminal yang Gila. hal-hal seperti bisnis Narkoba dan Senjata, Pertempuran, Penyerangan, Perusakan, Percobaan Pembunuhan, sampai Penjara, adalah gambaran yang dekat dengan dirinya. Il Giornale bahkan menulis jika Kriminalitas adalah alasan Luca Lucci menaklukkan Curva Milan. namun, hal-hal inilah yang membuat Luca Lucci disegani dikalangan Ultras.
Dan terlalu panjang jika kita ingin membahas tentang Luca Lucci dan Dunianya, tapi beberapa diantaranya adalah:
Pada Derby Della Madonnina tahun 2009 yang lalu, berawal dari Banner Curva Milan yang ditarik hingga robek oleh anggota Banda Bagaj (Ultras Inter), Luca Lucci turun dari ring dan menyerang mereka. salah seorang pemimpin mereka yang bernama Virgilio "Virgi" Motta sampai kehilangan fungsi matanya karena pukulan Lucci. dan menurut Milanotoday.it, Mata dari Virgilio "Virgi" Motta tidak pernah sembuh, hingga dia memutuskan untuk bunuh diri 3 tahun kemudian.
Berlanjut pada Mei 2018 yang lalu, atau saat Final Coppa Italia antara Juventus vs Milan di kota Roma. Kelompok dari pimpinan Luca Lucci juga dituduh terlibat dalam penikaman seorang Suporter Juventus.
Kemudian pada Maret 2018, dimana lukisan Mural perayaan 110 tahun Inter yang ada di kota Milan telah dirusak. Curva Nord Inter sangat marah, namun mereka tidak menuduh siapapun, termasuk Ultras Milan. Tapi beberapa waktu kemudian, pada saat situasi masih sedang panas, Luca Lucci justru membuat postingan di akun media sosial miliknya: "110 tahun kalian menjadi lelucon di Italia, dan kalian berpikir jika berkat walikota interista, dan iklan dari Premium (Perusahaan Berlusconi), lalu kalian memiliki tempat di kota ini? "Sejarah klub Tidak ditulis di tempat umum atau iklan dinding, karena sejarah Milan tertulis di Italia dan Dunia. sialan kalian Merda!! Fuck, dan jangan bertingkah, karena itu akan menjemput para pencakar langit".
Itulah sosok dari pemimpin Curva Milan ini, keras dan tidak kenal takut.

Luca Lucci juga dikenal karena telah merencanakan untuk mengaktifkan kembali Fossa dei Leoni dan Brigate Rossonera. Tujuannya adalah untuk menarik peminat baru dengan mengandalkan nostalgia. Namun, menurut cinquantamila.it, salah satu tujuannya adalah untuk Unsur Kriminalitas.
Sejak dulu, ultras Milan memang tidak luput dari kekerasan sampai kriminal. termasuk para pemimpin Curvanya. Tapi, dalam hal loyalitas dan dukungan kepada AC Milan, baik Curva Sud Milano maupun Luca Lucci, mereka sama sekali tidak patut untuk dipertanyakan.
Luca Lucci dikenal sangat dekat dengan keluarga Berlusconi, tapi dia tidak memandang siapa Pemilik Klub. karena Curva tetap mendukung Milan bahkan di era Mr. Li hingga era Elliott yang sekarang.
Bahkan kelompok Luca Lucci dan Il Barone sempat terlibat perselisihan dalam hal bisnis. tapi dalam urusan mendukung AC Milan, semuanya akan menjadi satu.

Baru-baru ini, banyak yang mempertanyakan tentang kritikan keras dari Luca Lucci yang mengkritik tentang semangat dan perjuangan para pemain Milan di pertandingan yang penting.
Hal yang kurang lebih serupa juga pernah terjadi pada tahun 2012, kritikan yang bahkan lebih keras terdengar ditunjukkan untuk para pemain Milan.
Tapi Luca Lucci berkata: "Klarifikasi dari kami, bahwa Curva Sud Milano tidak pernah mengejek atau mencemooh skuad Milan”. Curva Sud tetap mengikuti dan mendukung Milan".
Dan jika kita mencoba untuk memaknainya, segala bentuk protes dan kritikan yang pernah ditulis atau diucapkan Curva Sud Milano adalah untuk memotivasi dan mengoreksi demi AC Milan yang lebih baik. dan dalam hal ini, Luca Lucci hanya meminta kepada para pemain agar lebih menghargai Pertandingan, Jersey, dan para Tifosi yang tidak tidur demi menyiapkan dukungan yang luar biasa untuk Milan.
Maknanya telah tertulis diakhir-akhir kalimat Luca Lucci dalam kritikannya: "tentu saja, karena saya mencintai Milan dan akan melakukannya tanpa memandang".
[Instagram Luca Lucci]
Dan memang benar. karena semua Cinta dari Curva Sud Milano dan Luca Lucci untuk AC Milan, bukanlah sekedar kata-kata.

Perhatikan kreativitas mereka, perhatikan suara mereka, dan perhatikan emosi mereka. salah-satu contohnya adalah ketika Milan bertandang ke Stadion Arsenal tahun lalu. dimana seisi stadion Emirates dibuat terkesima dengan kehadiran Curva Sud Milano yang tidak henti-hentinya bernyanyi sejak dijalanan kota London, hingga peluit akhir tanda selesainya Pertandingan terdengar. Luca Lucci memimpin pasukannya melompat dan bernyanyi tanpa peduli dengan papan skor atau kondisi Klub. karena selama pertandingan berlangsung, tujuan mereka hanyalah untuk mendukung AC Milan.
Dan rasanya semua pertanyaan sudah terjawab di Sansiro, ketika Milan bertemu Juventus baru-baru ini. dimana Curva Sud Milano membentangkan Koreografi Raksasa beserta Banner yang tertulis "Non Ti Ho Lasciato Mai". yang berarti: Kami Tidak Akan Pernah Meninggalkan Kalian (AC MILAN).
Bahkan belum lama ini, Curva Sud juga sempat membuat Koreografi raksasa dengan tulisan Fino Alla Morte. dan jika kita menggabungkan kedua makna dari koreografi yang luar biasa ini, artinya adalah: "Curva Sud Milano tidak akan pernah meninggalkan AC Milan, karena mereka akan berjuang sampai Mati".

#LucaLucci
#CurvaSudMilano
#FORZAMILAN 🔴⚫

• Akun Instagram Luca Lucci: @lucci_luca


Share this article :

Posting Komentar

#ForzaMilan

 
Support : Mbojo Network | Timnas Indonesia | tofifoto
Copyright © 2011. Milanisti Indonesia Sezione Bima - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger